Sumber : BSE XII SMA kimia
link: Materi Polimer
Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi polimer
(makromolekul).
Reaksi polimerisasi terbentuk sebagai
berikut ;
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah penggabungan
molekul-molekul yang berikatan rangkap membentuk rantai molekul yang panjang
(polimer) dg bantuan katalisator.
Reaksi polimerisasi adisi banyak dimanfaatkan
pada industri plastik dan karet.
2. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi
antara dua gugus fungsi pada molekul-molekul monomer membentuk polimer dengan melepaskan
molekul kecil (H2O, NH3).
Penggolongan Polimer
Berdasarkan Asalnya
a. Polimer Alam
Polimer alam adalah
polimer yang telah tersedia di alam
terbentuk secara alami.
polimer alam yang
lain adalah protein, amilum, selulosa, glikogen, dan asam nukleat.
b. Polimer Sintetis
b. Polimer Sintetis
Polimer sintetis atau
polimer buatan dibuat sebagai tiruan. Polimer sintetis meliputi plastik, karet
sintetis (elastomer), dan serat sintetis. Contohnya plastik polietilena, PVC, polipropilena, teflon, karet neoprena, karet
SBR, nilon, dan tetoron.
Berdasarkan Jenis Monomer
a. Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer yang
berbeda.
Contoh kapolimer yang
lain adalah polietilena tereftalat, bakelit, nilon, dan karet nitril.
b. Homopolimer
Homopolimer adalah
polimer yang tersusun dari monomer yang sama
Contoh: PVC tersusun
dari monomer vinil klorida.
Contoh homopolimer yang lain adalah polipropilena, polietilena, teflon, PVA
Contoh homopolimer yang lain adalah polipropilena, polietilena, teflon, PVA
Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas
a. Polimer
Termoseting
Polimer termoseting
artinya hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya apabila pecah tidak dapat disambung kembali dengan pemanasan
atau dicetak ulang dengan pemanasan. Polimer termoseting terdiri atas ikatan
silang antar rantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku. Contoh polimer termoseting adalah bakelit dan
melamin.
b. Polimer Termoplas
Polimer termoplas
dapat dipanaskan berulang-ulang karena polimer termoplas melunak bila
dipanaskan dan mengeras bila didinginkan sehingga apabila pecah dapat disambung
kembali dengan pemanasan atau dicetak ulang dengan pemanasan.
Polimer termoplas
terdiri dari molekul-molekul rantai lurus atau bercabang dan tidak ada ikatan
silang antar rantai seperti pada polimer termoseting. Contoh: polietena, PVC, polistirena.
Beberapa Polimer dan Kegunanaannya
1. Plastik
Polimerisasi adisi
dari monomer berikatan rangkap menghasilkan bermacam-macam plastik.
a. Polietilena
Polietilena merupakan
polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi etena.
Sifat-sifat dan kegunaan polietilena adalah:
Sifat-sifat dan kegunaan polietilena adalah:
1) titik leleh 110°C,
2) melunak dalam air
panas,
3) digunakan untuk
botol fleksibel, film, pembungkus, dan isolator listrik.
b. Polipropilena
Polipropilena sifatnya
hampir sama dengan polietilena, polipropilena lebih kuat dibanding polietilena.
Polipropilena tersusun dari molekul-molekul propena.
Polipropilena digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.
Polipropilena digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.
c. PVC
PVC
(polivinilklorida) merupakan polimer jenis plastik tersusun dari vinil klorida
melalui polimerisasi adisi.
PVC merupakan plastik yang keras, kaku, dan mudah rusak, digunakan untuk membuat pipa, tongkat, dan pelapis lantai.
PVC merupakan plastik yang keras, kaku, dan mudah rusak, digunakan untuk membuat pipa, tongkat, dan pelapis lantai.
d. Teflon (PTFE)
Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena.
Teflon bersifat sangat ulet, kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan mampu melumasi diri serta tidak menempel.
Teflon bersifat sangat ulet, kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan mampu melumasi diri serta tidak menempel.
Panci untuk
memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak memerlukan minyak
yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah mencucinya. Sifat dan kegunaan teflon adalah
1) titik leleh 327°C,
2) tahan terhadap
panas,
3) tahan terhadap zat kimia, digunakan
untuk alat-alat yang tahan terhadap bahan kimia, misalnya pelapis tangki bahan
kimia, pelapis panci antilengket.
e. Polistirena
Polistirena tersusun
atas monomer stirena
Polistirena digunakan untuk membuat gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.
Polistirena digunakan untuk membuat gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.
f. PVA
PVA (polivinil
asetat) tersusun dari monomer-monomer vinil asetat.
g. Polimetil
Metakrilat (PMMA)
Polimetil metrakilat
tersusun dari ester metil metakrilat.
Polimetil metakrilat
merupakan plastik bening, keras, tetapi ringan digunakan untuk pengganti gelas,
kaca jendela pesawat terbang.
h. Bakelit
Bakelit merupakan
polimer termoseting yang tersusun dari fenol dan formaldehid.
2. Karet
a. Karet Alam
Karet alam tersusun
dari monomer-monomer isoprena atau 2 metil 1,3 betadiena.
Karet alam bersifat
lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Agar
lebih keras dan stabil dilakukan vulkanisasi, yaitu karet alam dipanaskan pada
suhu 150°C, dengan sejumlah kecil belerang. Ikatan
rangkap karet terbuka,
terjadi ikatan belerang di antara rantai molekulnya. Karet diekstraksi dari
lateks (getah pohon karet), hasil vulkanisirnya digunakan untuk ban kendaraan.
Neoprena tersusun
dari monomer-monomer 2 kloro1,3 butadiena
Sifat dan kegunaannya
adalah tahan terhadap bensin, minyak tanah, dan lemak sehingga digunakan untuk
membuat selang karet, sarung tangan, tapak sepatu, dan sebagainya.
2) Karet Nitril
Karet nitril tersusun
dari monomer butadiena dan akrilonitril
SBR (Styrena Butadiena Rubber) tersusun dari monomer stirena dan butadiena.
3. Serat Sintetis
a. Nilon 66
Nilon 66 merupakan
kopolimer dari heksa metilen diamina dengan asam adipat melalui polimerisasi
kondensasi. Disebut nilon 66 karena monomernya mengandung 6 atom karbon. Nilon
66 bersifat kuat, ringan, dan dapat ditarik tanpa retak sehingga digunakan
untuk membuat tali, jala, parasit, dan tenda.
b. Dacron
Dacron (polietilen
tereftalat) merupakan kopolimer dari glikol dengan asam tereftalat melalui
polimerisasi kondensasi.
Orlon atau
poliakrilonitril tersusun dari molekul akrilonitril.
D. Dampak dan Penangan Limbah Polimer
Penggunaan polimer
sintetis dapat menimbulkan masalah. Meskipun tidak beracun pembuangan limbah
pabrik sangat mencemari tanah karena tidak terurai oleh mikroorganisme. Pembakaran plastik dan karet dapat mencemari
udara karena menghasilkan gas-gas yang bersifat racun seperti HCl,
oksida-oksida belerang dan oksida-oksida karbon.
Untuk mencegah
pencemaran dilakukan daur ulang. Limbah plastik dikumpulkan, dipisahkan,
dilelehkan, dan dibentuk ulang menjadi bentuk-bantuk lain yang bermanfaat, dikembangkan jg jenis plastik yang terbiodegradasi agar
tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar