Asam karboksilat
a.
Rumus umum asam karboksilat
Asam
karboksilat adalah senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi
Asam
ini banyak terdapat di alam, misalnya pada semut, cuka, apel, dan jeruk.
rumus
umum asam karboksilat adalah
1)
Nama IUPAC
Pada
sistem IUPAC nama asam diturunkan dari nama alkana, akhiran a diganti oat
dan di depannya ditambah kata asam. Asam karboksilat disebut golongan asam
alkanoat, tata namanya seperti aldehid karena gugus fungsinya sama-sama berada
pada ujung rantai, penamaannya sbg berikut :
a)
Rantai pokok adalah rantai yang terpanjang yang mengandung gugus fungsi .
Nama karboksilat
sesuai nama rantai pokok diberi akhiran oat.
b)
Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
c)
Penulisan nama dimulai dengan nama cabang atau gugus lain yang disusun menurut abjad
kemudian nama rantai pokok. Karena nomor gugus fungsi pasti nomor satu, jadi
disebutkan.
Asam
karboksilat yang mempunyai dua gugus COOH disebut asam alkanadioat sedangkan
asam yang mempunyai tiga gugus COOH disebut asam alkanatrioat.
2)
Nama trivial
Nama trivial asam
karboksilat diambil dari nama asal asam tersebut di alam. Contoh:
a) HCOOH
disebut asam semut atau asam formiat (asam format) karena diketemukan pada
semut (formika = semut).
b) CH3COOH disebut asam cuka atau
asam asetat (asetum = cuka).
c) C2H5COOH disebut
asam propionat (protopion = lemak awal).
d) C3H7COOH disebut
asam butirat (butyrum = mentega).
e) C4H9COOH disebut
asam valerat (valere = nama sejenis tanaman).
c.
Isomer asam karboksilat
Asam karboksilat
seperti aldehid juga tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsinya di ujung
rantai C, yang dapat berubah hanya struktur alkil, maka isomernya adalah isomer
struktur.
d.
Sifat asam karboksilat
1)
Sifat fisis
a)
Wujud
Suku-suku rendah
berupa zat cair, sedangkan suku-suku yang lebih tinggi berupa zat padat.
b)
Kelarutan dalam air
Suku rendah (C1–C4)
mudah larut, makin banyak atom C dalam larutan kelarutan makin berkurang, senyawa yang berwujud padat tidak dapat
larut.
c) Titik didih dan
titik lelehnya tinggi, karena antara molekulnya terdapat ikatan hidrogen.
d)
Merupakan asam lemah. Makin panjang rantai C makin lemah asamnya.
a)
Direaksikan dengan basa membentuk garam.
Contoh:
b)
Direaksikan dengan alkohol membentuk ester
e.
Beberapa asam karboksilat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
1)
Asam formiat (asam semut/asam metanoat)
Asam formiat
merupakan zat cair yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan berbau tajam.
Dalam jumlah sedikit
terdapat dalam keringat, oleh karena itu keringat baunya asam. Asam ini juga menyebabkan lecet atau lepuh pada kulit. Sifat
khusus yang dimiliki asam formiat yaitu dapat mereduksi, karena mempunyai gugus
aldehid.
Kegunaan asam format
yaitu untuk mengumpulkan lateks, penyamakan kulit, dan pada proses pencelupan
tekstil.
2)
Asam asetat (asam cuka/asam etanoat)
Asam asetat mempunyai
banyak kesamaan sifat dengan asam formiat yaitu: berwujud cair, tidak berwarna,
mudah larut dalam air, dan berbau tajam. Larutan cuka mempunyai kadar 25%
volume asam asetat, sedangkan asam asetat murni disebut asam asetat glasial digunakan
utk membuat selulosa asetat dalam industri rayon.
3)
Asam karboksilat lainnya
Selain asam formiat
pada semut dan asam asetat pada cuka, ada asam karboksilat lain seperti:
a) asam laktat pada
susu,
b) asam sitrat pada
jeruk,
c) asam tartrat pada
anggur,
d) asam glutamat pada
kecap (garam glutamat dikenal dengan nama MSG atau monosodium glutamat dipakai
untuk penyedap masakan).
Ester
a. Rumus umum ester
Senyawa karbon yang mengikat gugus fungsi
Rumus umum ester sebagai berikut.
b. Tata nama ester
Penamaan ester hampir sama dengan asam
karboksilat, hanya saja karena atom H dari gugus
–OH diganti dengan gugus alkil, maka
nama asam diganti dengan nama alkil dari R . Sehingga ester mempunyai nama
alkil alkanoat.
c. Isomer ester
Senyawa
ester yang atom Cnya lebih dari dua dapat mempunyai isomer. Karena untuk satu
rumus molekul ester, 2 alkil di antara gugus karbonil dapat berbeda.
d. Ester dengan asam karboksilat berisomer fungsi
Ester
berisomer fungsi dengan asam karboksilat karena mempunyai rumus molekul yg
sama.
Rumus molekul ester dan asam
karboksilat sebagai berikut.
e. Pembuatan ester
Ester
dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol memakai
katalisator asam sulfat. Reaksi ini disebut pengesteran (esterifikasi).
Contoh:
1)
Asam formiat (asam metanoat) dengan etanol membentuk etil formiat (etil
metanoat).
2) Asam asetat (asam etanoat) dengan
metanol membentuk metil asetat (metil etanoat).
f. Reaksi hidrolisis ester
Reaksi
hidrolisis ester adalah reaksi antara ester dengan air menghasilkan asam
karboksilat dengan alkohol. Reaksi ini merupakan kebalikan dari reaksi
esterifikasi.
Reaksi hidrolisis pada minyak atau
lemak akan menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak dan mengakibatkan minyak
atau lemak tersebut berbau tengik.
g. Kegunaan ester
1) Senyawa ester dengan rantai pendek (ester
yang berasal dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah)
banyak terdapat dalam buah buahan yang menimbulkan aroma dari buah
tersebut,sehingga disebut ester buah-buahan. Senyawa ester ini banyak digunakan
sebagai penyedap atau esens.
Di samping itu digunakan juga sebagai pelarut
pada pembuatan cat, cat kuku, dan perekat.
2) Ester yang berasal dari gliserol dengan
asam karboksilat suku rendah atau tinggi (minyak dan lemak). Digunakan sebagai
bahan baku untuk pembuatan sabun dan mentega (margarin).
3) Ester dari alkohol suku tinggi dan asam
karboksilat suku tinggi. Ester ini disebut lilin (wax), lilin ini berbeda dengan
lilin hidrokarbon (lilin parafin). Kegunaannya ialah untuk pemoles mobil dan
lantai.
Link: Materi Turunan Hidrokarbon 2
Link: Materi Turunan Hidrokarbon 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar